Aku bekerja sebagai tukang kayu di puncak gunung. Gunung tersebut memiliki lereng yang curam dan jarang dilewati oleh banyak orang, karena jarang sekali ada pemukiman penduduk di lereng gunung. Namun, ada desa kecil di kaki gunungnya dan disanalah tempat aku tinggal, setiap harinya aku mengendarai mobilku untuk pulang dan pergi ke tempat kerja.
Pada suatu hari, saat perjalanan pulang sehabis lelah bekerja, tiba-tiba ada sebuah mobil berwarna hitam yang hampir menabrakku dari arah yang berlawanan. Untung saja aku sempat menghindar, aku pikir bodoh sekali pengendara mobil tersebut, apa dia sedang mabuk? Beberapa meter kemudian, aku terkejut, kudapati seorang wanita sedang berdiri tepat ditengah jalurku dan sesegera mungkin kuinjak rem mobilku.
Aku buka kaca jendela mobilku dan menyapanya, “Hai! Apa yang sedang kau lakukan disana?”
Wanita tersebut lalu menengok ke arahku, dan menjawab, “Bisakah kau menolongku?”
Ketika ia memandangku, aku dapat melihat kesedihan yang terpancar di wajahnya, lalu kujawab, “Baiklah, apa yang bisa kubantu?”
Wanita tersebut berjalan menghampiriku dan mengatakan bahwa ia membutuhkan tumpangan. Lalu aku membukakan pintu mobil dan menanyakan kemana arah yang mau ditujunya.
“Apa kau melihat mobil yang melintas kearah yang berlawanan denganmu?” tanya wanita tersebut.
“Satu-satunya mobil yang kutemui dari arah yang berlawanan adalah mobil hitam yang hampir menabrakku tadi,” jawabku.
“Ya, itu maksudku!” kata wanita itu.
“Apa yang kau inginkan dari mobil itu?” tanyaku.
Kemudian wanita itu menjelaskan, “Itu adalah mobilku. Mobil itu sebenarnya berjalan tanpa awak dan sebelumnya aku mengendarai mobil itu sendirian. Lalu kusadari bahwa salah satu ban-nya bocor. Ketika aku keluar untuk memeriksa ban yang bocor tersebut, aku lupa untuk menarik rem tangan sehingga mobil tersebut meluncur di jalan miring yang lurus dan panjang ini dengan sendirinya, dan sepertinya mobilku telah berjalan cukup jauh.”
Aku tertegun setelah mendengar kisahnya. Kemudian kuputar balik mobilku untuk mengejar mobil wanita ini. Sesaat kemudian, aku melihat mobil hitam milik wanita tersebut sedang terhenti di sebuah tikungan karena menabrak pohon. Aku lalu memeriksa mobil tersebut, sepertinya kondisinya masih baik-baik saja dan layak jalan. Wanita tersebut mengucapkan terima kasih kepadaku dan kembali mengendarai mobil itu.
Sungguh pengalaman yang aneh, aku hampir ditabrak oleh mobil tanpa pengemudi, apabila lengah sedikit saja, aku bisa mati konyol.