Pada suatu hari ketika aku berumur 6 tahun, adik perempuanku tidak pernah berhenti menangis, dan itu sangat menggangguku. Jadi aku bunuh adikku dan melempar mayatnya ke dalam sumur tua yang sudah tidak ada airnya. Keesokan harinya ketika aku menengok ke dalam sumur tersebut, mayatnya menghilang.
Ketika aku berumur 12 tahun. Aku sedang berdebat dengan teman baikku mengenai masalah yang sepele. Dia membuatku marah, jadi kubunuh saja dia dan melempar mayatnya ke dalam sumur tua itu. Keesokan harinya, ketika aku memeriksa sumur tersebut, mayatnya menghilang.
Ketika aku berumur 17 tahun, pacarku hamil. Dan aku tidak ingin menjadi seorang ayah, jadi kubunuh dia dan melempar mayatnya ke dalam sumur. Keesokan harinya ketika aku melihat ke dalam sumur, mayatnya menghilang.
Ketika aku berumur 25 tahun, aku bekerja pada sebuah kantor dan bosku sangat kasar terhadapku. Aku sudah tidak tahan lagi, jadi kubunuh dia dan melempar mayatnya ke dalam sumur. Keesokan harinya, mayatnya menghilang.
Ketika aku berumur 34 tahun, Ibuku sakit dan berbaring di tempat tidur sepanjang waktu. Aku tidak mau mengurusnya, jadi kubunuh Ibuku dan melempar mayatnya ke dalam sumur. Keesokan harinya ketika aku melihat ke dalam sumur, mayatnya masih berada disana. Aku selalu memeriksa ke dalam sumur itu setiap hari tetapi mayat ibuku tidak pernah menghilang.