Seperti apakah seorang lelaki sehat itu? Mau tak mau saya teringat pada pernyataan seorang lelaki muda yang tinggal di dekat rumah kami, seorang pelajar kelas 2 SMU, berusia enam belas tahun. Ayahnya pergi dan tak pernah kembali. Ayah tirinya, seorang yang kejam dan tak kenal ampun, memperlakukannya dengan buruk. Ia selalu menyuruhnya “tutup mulut”, dan mengatakan kepadanya kalau ia tak berharga, bodoh, dan tak akan pernah berhasil dalam segala hal.
Namun, tanyakan kepada anak itu tentang impiannya, maka matanya akan berbinar-binar. Inilah yang akan dikatakannya, “Saya ingin menemukan di mana ayah kandung saya tinggal. Saya ingin pindah dan tinggal di depan rumahnya, tapi ia tak boleh tahu siapa saya sebenarnya. Dan, saya cuma ingin menjadi sahabatnya. Kalau saya sudah bisa jadi sahabatnya, barulah saya pertimbangkan lagi kemungkinan untuk lebih meningkatkan hubungan kami.”
Lelaki muda yang telah melewati berbagai kesukaran dalam hidupnya ini diminta menuliskan sebuah karangan dengan suatu topik, “Siapakah pria sejati itu?” Berikut ini adalah karangan singkatnya ditulis oleh seorang anak lelaki yang belum pernah hidup bersama seorang pria sejati, bahkan belum pernah melihatnya. Namun, saya pikir terdapat sesuatu yang begitu melekat, mendarah daging, hakiki, dan mendasar, sehingga bahkan seorang anak lelaki yang belum pernah melihat pria sejati pun dapat mengungkapkannya menjadi kata-kata. Inilah yang dituliskannnya:
Pria sejati itu baik hati.
Pria sejati itu penuh perhatian.
Pria sejati itu menghindar dari perkelahian sia-sia melawan orang-orang ‘sok jagoan’.
Pria sejati mau menolong istrinya.
Pria sejati menolong anak-anaknya ketika mereka sakit.
Pria sejati tidak lari dari masalahnya.
Pria sejati memegang teguh kata-katanya dan menepati janjinya.
Pria sejati jujur.
Pria sejati tidak melanggar hukum.
Itulah gambaran di benak seorang anak lelaki tentang seorang pria yang selalu ada di dekatnya. Seorang pria yang memiliki otoritas dan juga tunduk pada otoritas.
Itulah sebuah gambaran tentang seorang Ksatria yang lemah lembut.
by: Stu Weber
Karakter adalah apa yang Anda lakukan dalam kegelapan.