Cerita Misteri #15

Aku benar-benar merindukan kakak perempuanku. Aku berumur 8 tahun dan kakakku 12 tahun. Aku hidup dalam keluarga yang sangat miskin, aku dan kakakku selalu mengenakan baju yang sama setiap harinya dan teman-teman sekolah kami selalu mengejek kami setiap waktu. Tahun lalu kakakku melarikan diri dari rumah. Walaupun kami selalu berbagi tempat tidur, dia tidak pernah mengatakan padaku bahwa ia akan melarikan diri. Jika aku mengetahuinya, aku mungkin akan memintanya untuk membawaku pergi bersamanya. Ketika aku bangun pada pagi harinya, ibuku mengatakan padaku bahwa kakakku menghilang. Orang tuaku telah mencarinya dimanapun namun tidak berhasil menemukannya.

Tidak lama setelah itu, Ibuku mengatakan padaku bahwa ia menang lotre. Ayahku mengatakan bahwa ia menemukan tiket itu di tempat pembuangan sampah. Ketika aku melihat semua uang yang ada di dalam koper, aku berpikir bahwa semua masalah kemiskinan yang kami hadapi akan berakhir. Ternyata aku salah, orang tuaku sesegera mungkin pergi ke pasar swalayan, Ayahku membeli mobil baru dan sebuah televisi yang besar. Ibuku membeli pakaian baru dan banyak perhiasan. Akan tetapi mereka tidak membelikan aku apapun.

“Apa yang terjadi ketika semua uang habis?” tanyaku kepada mereka.

“Tidak perlu cemas,” sahut Ibuku, “kami masih memilikimu.”

Aku rasa mereka benar-benar masih menyayangiku bukan?

Cerita Misteri #14

Pada suatu hari ketika aku berumur 6 tahun, adik perempuanku tidak pernah berhenti menangis, dan itu sangat menggangguku. Jadi aku bunuh adikku dan melempar mayatnya ke dalam sumur tua yang sudah tidak ada airnya. Keesokan harinya ketika aku menengok ke dalam sumur tersebut, mayatnya menghilang.

Ketika aku berumur 12 tahun. Aku sedang berdebat dengan teman baikku mengenai masalah yang sepele. Dia membuatku marah, jadi kubunuh saja dia dan melempar mayatnya ke dalam sumur tua itu. Keesokan harinya, ketika aku memeriksa sumur tersebut, mayatnya menghilang.

Ketika aku berumur 17 tahun, pacarku hamil. Dan aku tidak ingin menjadi seorang ayah, jadi kubunuh dia dan melempar mayatnya ke dalam sumur. Keesokan harinya ketika aku melihat ke dalam sumur, mayatnya menghilang.

Ketika aku berumur 25 tahun, aku bekerja pada sebuah kantor dan bosku sangat kasar terhadapku. Aku sudah tidak tahan lagi, jadi kubunuh dia dan melempar mayatnya ke dalam sumur. Keesokan harinya, mayatnya menghilang.

Ketika aku berumur 34 tahun, Ibuku sakit dan berbaring di tempat tidur sepanjang waktu. Aku tidak mau mengurusnya, jadi kubunuh Ibuku dan melempar mayatnya ke dalam sumur. Keesokan harinya ketika aku melihat ke dalam sumur, mayatnya masih berada disana. Aku selalu memeriksa ke dalam sumur itu setiap hari tetapi mayat ibuku tidak pernah menghilang.

Cerita Misteri #13

Malam ini sedang hujan deras sekali. Ketika kami sampai di suatu tempat, aku menghentikan mobilku di depan sebuah terowongan. Temanku dan aku pernah mendengar rumor dan legenda bahwa terowongan ini berhantu. Mereka mengatakan ketika mengendarai mobil dan melintasi terowongan ini pada malam hari, hal yang aneh akan terjadi. Kami kemari untuk mengetes keberanian kami dan memastikan bahwa rumor tersebut benar. Terowongan ini letaknya sangat terpencil dan tidak banyak kendaraan yang melintas. Suasana angker dan menyeramkan langsung kami rasakan begitu memasuki terowongan ini. Aku menjalankan mobil dengan pelan, berharap sesuatu yang aneh benar-benar terjadi, tetapi ketika kami mencapai ujung terowongan, kami tidak melihat sesuatu apapun yang mengerikan. Aku dan temanku kecewa.

“Ayo kita melintas lagi,” kataku.

Teman-temanku setuju dan aku memutar mobilku saat diujung terowongan. Sekali lagi, kami tidak mengalami hal yang aneh. Aku memutar mobilku di dalam terowongan beberapa kali setiap kali kami hendak mencapai ujung.

Setelah empat atau lima putaran, salah satu temanku berkata, “Lebih baik kita pulang saja teman-teman.”

Kupikir dia benar, lama-kelamaan kami menjadi bosan, dan suara hujan yang turun ke atap mobil kami semakin lama semakin mengganggu kami. Akan tetapi ada sesuatu yang aneh dengan nada bicara temanku tersebut. Tepat sebelum kami keluar terowongan, kuhentikan mobilku dan melihat kebelakang. Aku menyadari bahwa salah satu temanku tersebut menggigil dan terlihat ketakutan.

Teman-temanku yang lain menatapnya dan bertanya, “Apa yang salah denganmu? Apakah kamu melihat sesuatu?”

Lalu ia berkata, “Apa kalian tidak mendengarnya?”

“Mendengar apa?” kataku.

Setelah terdiam cukup lama, ia mengatakan, “Hujan, suara hujan ….”

Cerita Misteri #12

Aku hidup di Osaka, Jepang dan sering menggunakan kereta bawah tanah untuk pergi bekerja pada pagi hari. Pada suatu hari, ketika aku sedang menunggu kereta, aku memperhatikan seorang pengemis berdiri pada sudut stasiun, bergumam pada dirinya sendiri ketika orang-orang melintas di depannya. Dia menggenggam sebuah mangkok sambil mengharap belas kasihan orang lain.

Seorang wanita gendut melintas didepannya dan dengan jelas bisa kudengar pengemis itu mengatakan, “Babi!”

Wow, aku berpikir pada diriku sendiri. Pengemis ini mengejek orang dan masih mengharap belas kasihan dari mereka?

Kemudian seorang karyawan berbaju rapi melintas didepannya, dan pengemis itu mengatakan, “Manusia!”

Manusia? Aku tidak bisa membantahnya, jelas-jelas dia adalah manusia.

Keesokan harinya, aku tiba di stasiun lebih awal, dan memutuskan untuk berdiri didekat pengemis itu, dan mendengarkan gumaman anehnya. Lalu seorang pria kurus berjalan didepannya dan pengemis itu berkata, “Sapi!”

Sapi? Pikirku. Orang ini terlalu kurus untuk disebut sapi. Dia lebih terlihat seperti ayam bagiku.

Beberapa menit kemudian, seorang pria gendut melintas dan pengemis mengatakan, “Kentang!”

Kentang? Aku mengira dia akan memanggil orang-orang gendut “Babi”.

Pada hari itu, saat bekerja, aku tidak dapat berhenti memikirkan tentang pengemis itu dan kata-katanya yang membingungkan. Mungkin dia memiliki kemampuan aneh, pikirku. Aku menyelidiki tentang pengemis itu berkali-kali, aku sering mendengar dia memanggil orang-orang dengan “Ikan”, “Kambing”, “Jagung” atau “Tomat”.

Suatu hari rasa ingin tahuku sudah tidak tertahankan lagi, dan aku memutuskan untuk menanyakan langsung padanya. Aku mencoba untuk melintas didepannya, dia melihat ke arahku dan mengatakan, “Roti!”

Aku memberikan recehan pada mangkuknya dan menanyakannya apakah ia memiliki semacam kemampuan fisik.

Pengemis itu tersenyum dan mengatakan, “Ya, memang. Aku memiliki kemampuan untuk mengetahui apa yang terakhir orang makan ketika mereka melintas didepanku.”

Aku tertawa karena aku menyadari bahwa ia benar. Dia mengatakan “Roti”. Hal terakhir yang aku makan saat sarapan sebelum aku berangkat kerja hari ini. Setelah itu aku pergi dan berhenti untuk mengamatinya lagi.

Cerita Misteri #11

Seorang gadis bernama Lily bercerita kepada teman-temannya kalau dia memiliki rahasia gelap yang telah ia sembunyikan selama bertahun-tahun. Orang tuanya telah dibunuh ketika ia berusia 15 tahun. Ia mengatakan bahwa kakak laki-lakinya menjadi gila dan menusuk Ayah dan Ibunya hingga tewas. Teman-temannya terkejut mendengar cerita menyedihkan dari Lily tersebut.

“Aku turut prihatin mendengarnya,” kata salah satu temannya, “lalu apa yang terjadi pada kakakmu?”

“Dia langsung dibekuk polisi,” kata Lily. “Setelah melalui persidangan, pada akhirnya kakakku dijatuhi hukuman atas pembunuhan dan akan segera dieksekusi mati. Kau tidak akan percaya betapa sulitnya aku. Aku menjalani hidup dengan penuh kesedihan. Aku tidak bisa makan dan tidur, dan segera ingin melupakan kenanganku yang kelam tersebut. Hingga pada akhirnya aku mengalami depresi berat yang benar-benar membuatku gila, bahkan amnesia yang memerlukan waktu bertahun-tahun bagiku untuk pulih dan bisa menjalani hidup seperti biasa lagi.”

“Apakah kamu pernah menceritakan kisah ini pada orang lain sebelumnya?” tanya temannya.

“Tidak pernah,” sahut Lily, “aku mulai bertanya-tanya, tapi hal tersebut tidak pernah terjawab. Saat aku menemui kakakku sebelum eksekusi matinya, dia tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dia tidak pernah menjelaskan mengapa dia membunuh Ayah dan Ibu kami. Dia hanya memandangku dengan senyuman ketika eksekusi matinya dimulai.”

“Mungkin ada cara untukmu agar bisa mengetahui semua itu,” kata salah satu temannya, “terserah padamu untuk mengikutinya atau tidak, tapi aku kenal dengan seorang peramal. Dia bisa berkomunikasi dengan arwah, dan mungkin bisa membantumu mencari jawaban tersebut.”

Beberapa hari kemudian, Lily memutuskan untuk menemui sang peramal yang disarankan oleh temannya itu, dan berkonsultasi mengenai masa lalunya. Sang peramal mematikan lampunya, menyalakan lilin dan duduk dikursinya sambil menundukkan kepalanya, dan mulai masuk ke alam bawah sadarnya.

“Sekarang tanyakan padaku apapun yang kau inginkan,” bisik sang peramal.

Lily lantas menanyakan, “Apa yang membuat kakakku kehilangan akalnya?”

Dengan suara lirih sang peramal menjawab, “Sebenarnya kakak laki-lakimu itu tidak pernah gila. Dia sepenuhnya sadar.”

“Lantas apa yang menyebabkan kakakku membunuh kedua orang tuaku?” tanya Lily.

“Kakakmu sebenarnya hanya bertanggung jawab atas kematian satu orang,” jawab sang peramal.

Tiba-tiba Lily menyadari semua itu. Dia lalu meneteskan air mata dan mulai menangis tersedu-sedu.

Cerita Misteri #10

Aku dan isteriku menghabiskan liburan panjang kami untuk berlibur ke Inggris. Suatu perjalanan panjang yang harus kami tempuh dari New York untuk menuju ke London. Kami menginap di suatu hotel di pinggiran kota untuk melepas lelah usai perjalanan. Pada malam harinya di saat kami tidur, kami terbangun oleh suara bising dari luar. Aku melihat ke luar jendela dan mendapati bahwa banyak polisi diluar sana. Mereka berteriak kepadaku bahwa telah terjadi sebuah perampokan dan pembunuhan pada lantai dua. Aku menginap di lantai tiga, dan melihat polisi telah memblokade lift dan tangga. Si pembunuh terjebak dan tidak akan bisa turun ataupun naik ke lantai atas, jadi kami tidak berada dalam bahaya. Aku dan istriku kembali tidur. Aku berharap polisi dapat menangkap pembunuh tersebut.

Cerita Misteri #9

Pada suatu malam aku diajak oleh kedua temanku untuk berburu hantu di sebuah rumah tua dimana dulunya pernah terjadi pembunuhan.

“Aku dengar si pembunuh menjagal orang-orang ini,” kata salah satu temanku. “Pasti arwah mereka benar-benar marah.”

“Ya, aku dengar ini adalah pembantaian massal,” sahut temanku yang lain. “Rupanya, si pembunuh mencongkel mata sang suami dan membacok sang istri dengan pisau yang besar. Kemudian dia mencekik anak-anaknya hingga tewas.”

“Apakah kalian benar-benar serius?” tanyaku, “Atau kalian hanya menakut-nakutiku saja? Kalian tahu betapa takutnya aku terhadap hantu.”

Pintu depan pun kami buka, kami berjalan sambil berpegangan tangan karena di dalam sana gelap total dan kami hanya berbekal satu lampu senter. Kami menelusuri ruang tamu dan dapur, kemudian turun ke ruang bawah tanah dimana pembunuhan keji tersebut terjadi. Kami masih bisa melihat dengan jelas darah bercipratan di tembok. Tempat ini memang benar-benar mengerikan, tapi kami tidak melihat satupun kejanggalan atau sesuatu yang aneh.

Pada saat keluar dari ruang bawah tanah, aku bertanya kepada temanku, “Aku tidak melihat satupun hal yang aneh, bagaimana dengan kalian?”

“Aku tidak.”

“Aku juga tidak.”

“Aku tidak melihat apapun.”

Jadi memang benar-benar tidak ada hantu, aku merasa lega.

Cerita Misteri #8

Akhir-akhir ini aku mendapati bahwa anakku memiliki kemampuan aneh. Ia memiliki kebiasaan mengacungkan jarinya pada wajah seseorang sewaktu-waktu. Suamiku dan aku menyadari bahwa, jika anakku mengacungkan jarinya pada wajah seseorang seperti itu, berarti orang tersebut akan meninggal tiga hari kemudian. Tahun lalu ia mengacungkan jarinya pada kakeknya, dan tiga hari kemudian kakeknya meninggal karena serangan jantung. Beberapa bulan yang lalu, dia mengacungkan jarinya pada aktris terkenal yang ada di majalah. Tiga hari kemudian aktris tersebut meninggal dalam kecelakaan mobil. Hari ini, ketika aku akan menyalakan televisi, anakku mengacungkan jarinya tepat ke arah layar. Ketika kunyalakan televisinya, terlihat di layar bahwa Presiden sedang menyampaikan pidatonya. Aku tidak percaya bahwa Presiden akan meninggal tiga hari kedepan, tetapi prediksi anakku memang tidak pernah meleset.

Cerita Misteri #7

Pada akhir perang di Irak, seorang tentara Amerika menelepon kedua orang tuanya di kampung halamannya.

“Hai Ayah dan Ibu,” kata tentara tersebut. “Mereka akan mengirimku pulang dalam beberapa hari. Ketika aku pulang, maukah kalian mengurusku hanya untuk beberapa saat saja?”

Orang tuanya merasa sangat senang mendengar berita bahwa anaknya akan pulang ke rumah.

“Tentu saja!” balas ayahnya. “Kau bisa tinggal bersama kami selama yang kamu mau.”

Lalu anaknya berkata, “Salah satu temanku tidak memiliki tempat tinggal untuk dituju, dan apakah Ayah dan Ibu keberatan jika ia ikut tinggal bersama kita sebentar saja?”

“Tidak apa, temanmu selalu kami sambut dengan baik untuk tinggal di rumah”, kata Ibunya.

“Tetapi ada yang harus kalian ketahui,” kata anaknya. “Temanku itu habis menginjak ladang ranjau saat kami berperang. Dia kehilangan kedua tangan dan kakinya.”

Setelah berdiam cukup lama Ibunya mengatakan, “Baiklah, tidak apa-apa jika hanya beberapa hari, tetapi sangat merepotkan untuk mengurus orang cacat. Itu akan menjadi beban bagi kami. Mungkin akan lebih baik jika kau dapat menemukan rumah sakit untuk sekumpulan veteran perang.”

Mendengar hal tersebut, tanpa basa-basi si anak langsung menutup teleponnya. Keesokan harinya, orang tuanya mendapat telepon dari komandan pasukan anaknya. Dengan sangat menyesal ia mengatakan bahwa anaknya bunuh diri. Mendengar kabar tersebut, orang tuanya kecewa. Beberapa hari kemudian, mayat anaknya dipulangkan ke Amerika menuju rumah orang tuanya. Ketika orang tua anak tersebut membuka peti matinya, mereka langsung menjadi sangat sedih dan menangis tersedu-sedu.

Cerita Misteri #6

Belajar untuk menjadi seorang dokter benar-benar memerlukan kerja keras, aku mendapatkan nilai sempurna pada tes otopsi pada hari Jumat lalu. Tetapi semua itu berkat bantuan dari teman sekamarku. Aku berharap dapat berterima kasih kepadanya, tetapi dia sudah tidak bersama kami lagi. RIP Jacob.