Namaku Mark, aku seorang pekerja kantoran. Belum lama ini aku pindah ke sebuah apartemen. Tempat ini hanya memiliki enam lantai, sepuluh kamar setiap lantai. Uniknya, nomor kamar selalu diawali dengan angka yang menunjukan lantai kamar.
Beberapa hari ini, aku tidak dapat tidur nyenyak. Selalu dengan alasan yang sama, suara bising pria dan wanita dari kamar tepat diatas kamarku. Dari suara bising mereka, aku tahu kalau mereka bertengkar, meskipun aku tidak tahu apa yang mereka ocehkan. Suara si pria selalu lantang dan membentak. Sementara suara si wanita melengking seakan tidak mau kalah.
Sudah 3 hari berturut-turut mereka begitu terus termasuk hari ini, hingga akhirnya kuputuskan mengambil sapu dan membenturkan ujung gagangnya ke langit-langit kamarku sembari berteriak, “Jangan berisik! Tidak semua orang mau mendengar ocehan kalian! Beberapa orang harus bangun pagi-pagi sekali!”
Tidak berapa lama, akhirnya mereka diam. Kukira mereka tidak akan mengulangi hal ini lagi. Tapi aku salah, esoknya mereka kembali ribut, malah lebih keras dari sebelumnya. Dengan kesal kuulangi lagi hal yang sama dengan kemarin. Anehnya suara mereka langsung hilang, tidak seperti kemarin. Akhirnya kuputuskan untuk tidur. Ketika aku baru berbaring, terdengar suara pistol 3 kali dari atas, kemudian terdengar suara pria itu berteriak dari kamarnya, “Jangan pernah menyuruhku diam, atau aku juga akan menembakmu seperti istriku!”
Tidak memakan waktu lama, aku langsung mengambil ponselku dan menelpon penjaga apartemen. Aku menjelaskan semuanya dengan panik. Betapa kecewanya aku ketika sang induk semang hanya menjawab, “Anda dari kamar 605? Tidurlah Pak, Anda hanya mimpi buruk.”